iklan

Jumat, 28 November 2014

Syekh Ibrahim Kumpulan (1804-1914)

Ibrahim al-Khalidi termasuk salah seorang ulama ”garis depan” dalam menyebarkan tareqat Naqsyabandiah-Khalidiyah (Martin van Bruinessen)

Menurut salah satu sumber, Syekh Ibrahim al-Khalidi (selanjutnya disebut Ibrahim) lahir pada tahun 1804 M. di Kampung Sawah Laweh Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman sekarang. Nama lengkapnya adalah Abdul Wahab Ibrahim al-Khalidi bin Pahat bin Lindungdung. Gelar al-Khalidi diperoleh Ibrahim sebagai pemberian gurunya pada sebuah sekte tareqat naqsyabandiah Khalidiyah setelah memperoleh ijazah dari gurunya di Jabal Kubis Mekkah.Adadinisbahkan kepada nama gurunya, Khalid Kurdi. Ayah dan ibunya berasal dari keluarga sederhana. Ibunya bernama Putri Asa (Sari Aso) yang kawin dengan Pahat. Mereka memiliki empat orang anak, masing-masing Ibrahim al-Khalidi, Haji Abdullah, Haji Muhammad dan Siti Zahara. Ibrahim al-Khalidi bersuku Melayu dan saat sekarang ini, keturunan Melayu dari pihak Ibrahim al-Khalidi telah berkembang di Kumpulan. 
juga pendapat yang mengatakan bahwa al-Khalidi pada nama Ibrahim tersebut adalah yangBerdasarkan data-data diperoleh, keluarga Ibrahim al-Khalidi diasumsikan berasal dari Pagaruyung. Masa kecil yang dilalui oleh Ibrahim al-Khalidi seluruhnya berada di kampung halamannya, Kumpulan. Masa-masa kecilnya tersebut dilaluinya seperti masa-masa kecil orang-orang lainnya di Kumpulan pada masa itu. Namun yang jelas, Ibrahim al-Khalidi sejak kecil dikenal sebagai pribadi yang memiliki kemauan keras untuk maju, pribadi yang mudah beradaptasi dan mudah bergaul dengan kawan-kawannya. Sebagaimana halnya tradisi-kultural Minangkabau, pada masa Ibrahim al-Khalidi kecil, surau menjadi tempatnya bersama-sama dengan dengan kawan-kawannya untuk melakukan interaksi intelektual-kultural dan social. Ibrahim al-Khalidi melewati masa kecilnya tersebut secara normal menurut ukuran tempat dan kecenderungan nilai social pada masanya tersebut dan tidak ditemukan catatan-catatan “hitam” masa kecilnya.

Ketika Ibrahim al-Khalidi menginjak remaja, keinginannya untuk menuntut ilmu pengetahuan dan menambah wawasan semakin kuat. Kumpulan – dengan segala dinamika surau dan masyarakatnya – bagi beliau terlampau sederhana, beliau ingin keluar dari ”in-group”-nya untuk menambah wawasan, ilmu dan sudut pandangnya. Keinginannya yang kuat tersebut terlihat ketika beliau berusia 15 tahun, ia berangkat ke Kenagarian Pasir Laweh Agam untuk belajar pada salah seorang murid Syekh Burhanuddin Ulakan. Di Surau murid Syekh Burhanuddin ini, Ibrahim al-Khalidi belajar ilmu agama dengan murid Syekh Burhanuddin tersebut (tidak didapatkan keterangan nama murid Syekh Burhanuddin Ulakan tempat Ibrahim al-Khalidi belajar ini). Ibrahim al-Khalidi belajar di Surau tersebut menghabiskan waktu lebih kurang 25 tahun, dengan tentunya diselingi pulang-pergi Kumpulan-Agam. Disamping di surau murid Syekh Burhanuddin ini, Ibrahim al-Khalidi juga belajar tentang ajaran ilmu syari’at Islam mazhab Syafii di Cangking Empat Angkat Canduang.

Selain belajar di luar Kumpulan, Ibrahim al-Khalidi juga belajar pada Syekh Muhammad Said di Padang Bubus Bonjol. Dengan ulama inilah, untuk kali pertamanya Ibrahim al-Khalidi belajar tentang tareqat, hakikat dan ma’rifat. Selanjutnya, ketika beliau pergi menunaikan ibadah haji, Ibrahim al-Khalidi menetap di Mekkah ini selama 7 tahun dan belajar dengan beberapa orang ulama disana, salah satunya beliau belajar pada Maulana Syekh Khalid Kurdi di Jabal Qubis. Tidak didapatkan keterangan, nama-nama ulama tempat beliau belajar di Mekkah tersebut selain Khalid Kurdi tersebut. Bersama Syekh Khalid Kurdi ini, Ibrahim al-Khalidi menamatkan pelajarannya dan memperoleh ijazah serta mendapat gelar Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi. Sekembalinya beliau dari Mekkah, ia kemudian menikah. Ibrahim al-Khalidi memiliki beberapa orang istri dan anak. Istri pertamanya bersala dari daerah Sawah Laweh (tidak didapatkan data tentang nama istrinya ini). Pernikahannya dengan istri pertamanya ini, Ibrahim al-Khalidi memiliki satu orang anak. Istri keduanya berasal dari Kampung Hangus, Aminah namanya. Dengan istrinya ini, Ibrahim al-Khalidi tidak memiliki anak. Sementara istri ketiga dan keempatnya, berasal dari daerah Simpang dan Lubuk Sikaping. Tidak diketahui nama-nama istri ke tiga dan ke empat Ibrahim al-Khalidi.

Ibrahim al-Khalidi meninggal dunia pada tahun 1914 M. Bertepatan pada tanggal 21 Zulqa’edah 1335 H. Beliau meninggal dalam usia yang sangat tua, lebih 100 tahun, setelah menderita sakit selama lebih kurang 15 hari. Sewaktu beliau meninggal dunia, Kampung Koto Tuo penuh sesak oleh masyarakat, dari hampir seluruh lapisan, bahkan tidak hanya berasal dari Kumpulan saja. Menurut sahibul hikayat, ketika hari Ibrahim al-Khalidi meninggal dunia, di Kumpulan penuh dengan kabut-kabut putih dan kupu-kupu kuning. Cukup membuat masyarakat Kumpulan terkejut dan tercengang dengan fenomena alam yang terjadi ini. Namun umumnya, masyarakat Kumpulan menganggap bahwa fenomena alam tersebut memiliki korelasi dengan meninggalnya Ibrahim al-Khalidi. Setelah berlalu selama lebih kurang 40 hari, kabut putih dan kupu-kupu kuning tersebut menghilang. Ibrahim al-Khalidi dimakamkan di sebelah Barat mihrab Surau Batu sesuai dengan wasiatnya sebelum beliau meninggal dunia. Sampai saat sekarang, makam Ibrahim al-Khalidi masih sering diziarahi oleh masyarakat banyak, baik yang berasal dari Pasaman maupun dari luar Pasaman.

Sekembalinya Ibrahim al-Khalidi dari menuntut ilmu di Mekkah, beliau kembali ke kampung halamannya di Kumpulan. Di kampung halamannya yang telah ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama untuk menuntut ilmu agama di Mekkah ini, Ibrahim al-Khalidi melihat kondisi sosial kegamaan sangat memprihatinkan. Kehidupan masyarakat Kumpulan pada masa itu familiar dengan kebiasaan-kebiasaan maksiat seperti bermain judi, menyabung ayam, menghisap madat, mabuk-mabukkan dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan-kegiatan maksiat ini ”seakan-akan” memiliki justifikasi dan legitimasi sejarah dan adat Minangkabau. Kondisi ini yang kemudian membuat Ibrahim al-Khalidi merasa terpanggil untuk mengajak masyarakat Kumpulan meninggalkan tradisi yang bertentangan dengan ajaran agama Islam tersebut. Disamping beberapa tradisi yang berpotensi maksiat tersebut, Ibrahim al-Khalidi juga menemukan masih banyaknya pemahaman-pemahaman mistik-bid’ah yang ditemui Ibrahim al-Khalidi di kampung halamannya ini. Salah seorang generasi keempat Ibrahim al-Khalidi, Haji Nasrul mengatakan bahwa kondisi masyarakat Kumpulan yang pada saat Ibrahim al-Khalidi pulang dari Mekkah – dan ini diasumsikan juga terjadi pada masa sebelum beliau lahir dan sebelum beliau keluar dari Kumpulan untuk menuntut ilmu agama – sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini membuat Ibrahim al-Khalidi merasa terpanggil untuk “meluruskan” dan memberikan pencerahan kepada masyarakat di Kumpulan tersebut. Langkah pertama yang dilakukannya adalah mendirikan institusi sebagai tempat beliau beraktifitas. Ibrahim al-Khalidi mendirikan surau yang kemudian beliau beri nama Surau Kaciak, sesuai dengan bentuk dan besarnya yang masih bersifat seadanya. Dari surau inilah, Ibrahim al-Khalidi mulai mengajak masyarakat Kumpulan kembali mempedomani al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Keberadaan Ibrahim al-Khalidi di Kumpulan dengan Surau Kaciak-nya ini, kemudian “didengar” oleh masyarakat lainnya di luar Kumpulan. Karena pertimbangan kapasitas kepribadian dan keilmuan Ibrahim al-Khalidi yang cukup tinggi dan bagus pada masa itu, membuat banyak orang yang ingin belajar padanya. Makin lama, Surau Kaciak semakin banyak dikunjungi orang. Keadaan seperti terus berlangsung dari hari ke hari untuk waktu yang lama. Mengingat banyak orang-orang yang berdatangan dari Pauah Datar, Agam, Palembayan, Talu, Tapanuli, Mandahiling dan daerah-daerah lainnya untuk belajar pada Ibrahim al-Khalidi, membuat Surau Kaciak tidak bisa lagi menampung para pelajar ini. Akhirnya atas inisiatif Ibrahim al-Khalidi dengan dibantu para murid dan masyarakat, memperlebar Surau Kaciak tersebut.

Beliau juga dianggap sebagai ulama yang memiliki pengaruh cukup signifikan dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah Batak-Mandahiling, disamping Syekh Abdul Wahab Rokan. Ajaran tareqat naqsyabandiah yang dikembangkan oleh Ibrahim al-Khalidi di kUmpulan tidak lebih dari untuk peningkatan kualitas kepribadian dan keberagamaan masyarakat Kumpulan yang ada saat itu masih memakai praktek-praktek ritual agama yang dekat dengan ”bid’ah” dan memiliki potensi syirik. Disamping itu, keinginan Ibrahim al-Khalidi untuk mengembangkan tareqat untuk kali pertamanya di daerah Kumpulan ini adalh untuk menjadi ”wadah perekat” (silaturrahim) antar anggota yang nantinya justru memiliki imbas pada masyarakat.

Ibrahim al-Khalidi termasuk generasi awal penyebar tareqat nagsyabandiah di Minangkabau. Melalui tareqat naqsyabandiah yang diajarkannya kepada para murid-muridnya tersebut, cukup memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan Islam, khususnys tareqat naqsyabandiah di Minangkabau dan diluar Minangkabau. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari ”diaspora” ajaran Ibrahim al-Khalidi yang dibawa oleh para murid-muridnya ke daerah mereka masing-masing. Di Surau Kaciak-nya, Ibrahim al-Khalidi membina para murid-muridnya sebagai pendakwah Islam dengan mengajarkan juga beberapa ilmu ke-Islaman seperti nahwu, sharaf, balaghah, mantiq dan tasawuf. Dan yang paling utama sekali adalah Ibrahim al-Khalidi mengajarkan para murid-muridnya untuk menjadi guru tareqat naqsyabandiah kelak. Jadi tidaklah mengherankan apabila beberapa peneliti – khususnya peneliti mengenai sejarah tareqat di Indonesia – menganggap Ibrahim al-Khalidi sebagai penyebar tareqat naqsyabandiah yang sangat kontributif di Indonesia. Hal ini tidak bisa kita lepaskan dari ”jas” beliau mengkondisikan dan menciptakan kader-kader (murid) beliau yang nantinya menjadi ”mata rantai” potensial dalam menyebarkan ajaran tareqat naqsyabandiah, terutama di daerah mereka masing-masing.

Ibrahim al-Khalidi bukan hanya dikenal sebagai ulama yang selalu berkutat di “menara gading” surau-nya saja. Ibrahim al-Khalidi juga dikenal sebagai seorang ulama yang ikut melakukan perlawanan serius terhadap penjajah kolonial Belanda. Pada masa akhir abad ke-XVIII dan XIX M. Kumpulan pernah menjadi tempat ataupun pusat kegiatan-kegiatan politik Tuanku Nan Barampek (Tuanku Nan Hitam, Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Khalwat dan Tuanku Nan Gapuak). Mereka ini dianggap sebagai simbol perjuangan politik masyarakat Kumpulan – Pasaman secara umum – terhadap dominasi penjajah kolonial Belanda. Ibrahim al-Khalidi turut mendukung perjuangan menolak dominasi penjajah kolonial Belanda ini. Ibrahim al-Khalidi mengerahkan para pengikutnya untuk mem-backup perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Bahkan Tuanku Imam Bonjol pernah menyuruh Ibrahim al-Khalidi menanam ranjau (tidak ada keterangan bentuk ranjau, mungkin ranjau konvensional-sangat sederhana) di jalan tempat yang akan dilalui oleh tentara Belanda di Bukit Talang Kenagarian Limo Koto.

Pemasangan ranjau ini dilakukan Ibrahim al-Khalidi bersama-sama dengan murid-muridnya dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selama melakukan kegiatan memasang ranjau ini, Ibrahim al-Khalidi dan para murid-muridnya ini membawa bekal (beras). Ini menunjukkan keseriusan dan keikhlasan Ibrahim al-Khalidi mendukung perjuangan Tuanku Imam Bonjol dalam menentang penjajah Belanda. Namun tidak didapatkan sumber tertulis, apakah Ibrahim al-Khalidi turut serta dalam perang ”fisik-frontal” melawan Belanda. Namun, kontribusi Ibrahim al-Khalidi terhadap perjuangan Tuanku Imam Bonjol dianggap signifikan. Ibrahim al-Khalidi juga sering melakukan interaksi dengan Tuanku Imam Bonjol. Perintah Tuanku Imam Bonjol pada Ibrahim al-Khalidi untuk memasang ranjau-ranjau disepanjang jalan yang berpotensi dilalui oleh tentara Belanda menunjukkan bahwa Tuanku Imam Bonjol telah memiliki kepercayaan terhadap Ibrahim al-Khalidi dan ini berarti, kepercayaan tersebut pasti tumbuh dan berkembang setelah melalui proses interaksi yang cukup intens-kontiniu antara Ibrahim al-Khalidi dengan Tuanku Imam Bonjol.

Ibrahim al-Khalidi memiliki banyak murid, diantaranya terdapat beberapa nama yang dianggap sebagai ulama tareqat naqsyabandiah yang sangat berpengaruh pada di tempat mereka masing-masing. Bahkan ada beberapa orang muridnya kemudian dikenal sebagai ”mata rantai penyebar” tareqat naqsyabandiah di Sumatera Barat dan diluar Sumatera Barat dikemudian hari. Diantara murid-murid beliau tersebut antara lain : Syekh Syahbuddin dari daerah Tapanuli Sumatera Utara, Syekh Ismail dari Pasir Pangaraiyan Riau, Syekh Muhammad Basir dari Lubuk Landur Pasaman, Syekh Hasanuddin dari Bayur Maninjau Agam, Syekh Yunus Tuanku Sasak dari Pasaman, Syekh Abdullah dari Sarasah Talu Pasaman, Syekh Mudo dari Durian Tibarau Kinali Pasaman, dan Syekh Haji Muhammad Nur dari Baruah Gunung 50 Kota, Syekh Daud dari Durian Gunjo Malampah Pasaman, Syekh Abdul Jabbar dari Kumpulan Bonjol Pasaman, Syekh Ahmad dari Agam, Syekh Muhammad Sa’id dari Bonjol, Syekh Abdurrahman bin Syekh Hussein dari Kuran-Kuran Agam, serta Syekh Muhammad Zen Alahan Mati dari Kumpulan Pasaman.



SUMBER : http://ulama-minang.blogspot.com/2010/01/syekh-ibrahim-kumpulan-1804-1914.html

Syekh Muhammad Sa'id Al Khalidi Bonjol

Syekh Muhammad Sa'id Bonjol SEJARAH RINGKAS SYEIKH MUHAMMAD SAID BONJOL SEKAPUR SIRIH Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakaatuh. Segala puji bagi Allah SWT, yang memberikan kebahagiaan kepada mereka yang pantas menerimanya serta melimpahkan ilmu dan rahasia-Nya kedalam hati kaum arif dan para –Nya. Mereka adalah orang orang yang dekat dengan hadirat-Nya. Karena itu, mereka adalah orang orang yang dimuliakan dan terpilih. Mereka diistimewakan dengan diberi hakikat, tarekat dan hidayah. Mereka adalah bukti bukti kehadiran-Nya. Shalawat beserta salam kita kirimkan kepada arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW., semoga kita selalu mendaptkan syafaat dari beliau sebagai pengikut yang setia menjalankan ajaran dan tuntunan-Nya. Tidak banyak diantara kita yang mengetahui kehidupan dan perjuangan Ulama Ulama besar didaerah kita ini terutama sekali generasi muda saat ini. Sejarah mencatat bahwa Pasaman semenjak berabat abat yang lalu cukup banyak melahirkan Ulama Ulama terkenal khususnya Ulama Shufy. Imam Bonjol, Tuanku Rao, Syekh Muhammad Said Padang Bubus, Maulana Syekh Ibrahim Kumpulan, Syekh Muhammad Said Bonjol, Syekh Muhammad Yunus Sasak, Syekh Abdul Madjid Lubuk Landur, Syekh Daud Malampah dan masih banyak lagi yang lainnya. Mereka semua adalah Ulama sufy terkenal, bukan saja di daerah ini bahkan sampai ke seluruh Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Selayaknya kita putra daerah mengenang dan mengetahui mereka lebih dekat agar kita terpacu untuk mempelajari dan mendalami ajaran mereka dan mengamalkannya yang pada akhirnya dapat melahirkan generasi penerus selaras dengan pepatah minang” Patah tumbuah, hilang baganti”. Mudah mudahan Pasaman tetap menjadi gudangnya Ulama Ulama sufy sampai akhir zaman. Penulis sengaja mengangkat riwayat hidup dari salah seorang Ulama sufy yang pernah lahir di akhir abat ke 20 ini berasal dari Bonjol yakni Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol. Dengan perjuangan beliau yang gigih menuntut ilmu agama sampai mengembangkannya didaerah ini penuh rintangan dan cobaan mulai dizaman penjajahan Belanda, Jepang, pergolakan PRRI sampai masa kemerdekaan. Dengan membaca riwayat hidup beliau ini walaupun hanya secara ringkas, mudah mudahan kita termotivasi, paling kurang mencontoh perjuangan beliau menuntut ilmu dengan gigih tanpa putus asa dalam kondisi beliau waktu kecil sangat memprihatinkan. Sifat beliau yang penyabar, jujur, penyayang kepada siapapun, tidak mau membukakan aib orang lain, sangat peduli dengan pembangunan mesjid dan pendidikan agama hendaknya patut kita contoh agar masyarakat kita saat ini maupun masa yang akan datang menjadi masyarakat yang beriman, bertaqwa dan damai sejahtera Amin. Globalisasi disegala bidang tidak bisa kita hindari saat ini dengan berkembangnya secara pesat teknologi informasi, untuk itu marilah kita bangkitkan batang tarandam dengan menghidupkan dan meramaikan kembali surau surau, mesjid mesjid dan pendidikan agama untuk generasi muda disekitar kita masing masing. Kita tentu sepakat bahwa kita ingin membentengi anak/ kemenakan/ dan cucu cucu kita semua agar jangan terpengaruh dengan hal hal yang negative dari media elektronik maupun media tulis yang sudah merambat ke pelosok kampung bahkan kerumah rumah sehingga dapat melemahkan aqidah mereka. Penulis adalah cucu dari Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol, anak Kiyai H.Khalidi Said dari ibu Hajjah Saleha. Mulai dari umur 1 tahun sampai umur 12 tahun selalu ikut Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi sehingga apa yang tertulis didalam riwayat hidup ini adalah pengalaman penulis dengan beliau dan juga mendengar langsung dari ucapan beliau. Sewaktu merantau, penulis selalu mengunjungi beliau minimum sekali setahun untuk mendengarkan cerita beliau. Terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapakanda Syahruddin Said sebagai nara sumber untuk melengkapi tulisan ini dan juga kepada masyarakat yang sempat memberikan keterangan tambahan kepada penulis. Kita yakin bahwa riwayat hidup Syekh Muhammad Said Al Khalidi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu jika masyarakat atau pembaca mempunyai informasi tambahan tentang beliau yang belum termasuk dalam riwayat hidup ini, penulis dengan rendah hati mengharapkan agar dapat menyampaikannya kepada penulis untuk lebih lengkapnya riwayat hidup orang yang kita cintai dan hormati ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada saudara Ismail TK. Jalelo yang telah menulis secara ringkas riwat hidup beliau dan sebahagian isinya juga sudah kita sadur untuk melengkapi tulisan ini. Akhirul qalam, penulis yakin bahwa tidak ada kesempurnaan didunia ini kecuali Allah SWT, begitu juga tentang tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis mohon maaf jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan riwayat hidup dari yang sangat penulis hormati dan cintai ini yaitu Syekh Muhammad Said Al Khalidi. Wabillahi taufiq walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. H.MuchtarKhalid RIWAYAT HIDUP SYEKH H. MUHAMMAD SAID AL KHALIDI BONJOL WAKTU KECIL Syekh Muhammad Said dilahirkan di sebuah desa terpencil diseberang sungai di bawah kaki bukit Rawang, kampung Sawah Nangguang, Padang Baru, Kenagarian Ganggo Hilir, Kecamatan Bonjol Pasaman pada tanggal, 20 April 1881 M. bertepatan dengan 21 Jumadil Awal 1298 H. Ayahnya bernama Syifat Sutan Mudo suku Sikumbang berasal dari kampung Air Deras, Limo Koto, Kumpulan. Ibunya bernama Hajah Kamimah suku Caniago berasal dari Padang Baru, Ganggo Hilir, Bonjol. Ayahnya meninggal tahun 1884 M. dimana beliau masih berumur 3 tahun. Syekh Muhammad Said berasal dari keturunan yang taat beragama, namun semasa kecil beliau, kehidupannya tidak begitu cerah karena sewaktu masih kecil sudah ditinggalkan oleh ayahnya untuk selama lamanya. Beliau adalah anak tunggal dari ibunya. Setelah ayahnya meninggal dunia, beliau diasuh oleh ibundanya, namun beberapa tahun kemudian ibunya kawin lagi dengan seorang pedagang berasal dari Padang Manggis, Agam. Beliau tidak mengenal hidup mewah. Masih kecil sudah membantu ibundanya dalam mencari nafkah. Sewaktu di Padang ikut ibu dan bapak tiri, beliau pernah bekerja di pabrik Lemon, sedangkan umur beliau saat itu masih berumur 14 tahun. Almarhum ayahnya sebelum kawin dengan ibunda beliau, sudah punya seorang anak dan tinggal di Malaya (Kolang). Sewaktu Syekh Muhammad Said berumur 8 tahun, beliau pergi ke Malaya yang sekarang disebut Malaysia untuk menemui saudara beliau tersebut disana. Beliau sempat tinggal di Kolang dari tahun 1890 – 1892 M. dan sempat belajar di sekolah Dasar selama berada disana. Pada suatu hari, beliau menyatakan keinginannya kepada kakak beliau untuk kembali kekampung halaman di Bonjol. Setelah kakak beliau menyetujui, beliau kembali kekampung. Sampai di kampung, beliau mengaji Alquran dengan Syekh Djamaluddin, inyiak Tanjung Bungo di mesjid Tuanku Imam Bonjol selama 3 tahun. Karena ibundanya pindah ke Padang, beliau terpaksa berhenti dan ikut ke Padang. Tidak sampai 1 tahun di Padang, Ibunda beliau khawatir akan perkembangan dan masa depan beliau maka ibunda beliau membawanya kembali ke Bonjol dan menyerahkan beliau untuk mendalami ilmu agama kepada seorang ulama besar saat itu yaitu Maulana Syekh Ibrahim di Koto Kaciak Kumpulan yang lebih dikenal sebagai inyiak Balinduang Surau Batu Kumpulan. POLA HIDUP SEHARI HARI Beliau sangat sederhana dalam kehidupan sehari hari namun sangat kukuh dalam pendirian terutama mengenai hal aqidah dan hukum hukum islam. Beliau tidak pernah absen dalam menjalankan ibadah zikir dan tahajud, menjauhi hal hal yang bersifat bid’ah dan menghindari hal hal fitnah termasuk kepada orang orang yang berseberangan dengan beliau dalam melaksanakan ibadah. Sabar dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan, berani karena beliau selalu menegakkan yang benar, sangat teliti dalam segala hal, walaupun soal kecil, pekerja ulet dan mau bekerja keras seperti berladang, bercocok tanam di sawah. Sesuai dengan ajaran Thareqat, beliau sangat patuh terhadap guru. Hidupnya dilalui dengan penuh perjuangan, jauh dari kemewahan walaupun sebenarnya banyak sekali murid muridnya maupun masyarakat yang memberikan infaq, sadakah dan sumbangan, namun beliau selalu mengutamakan keperluan fii sabilillah. Sumbangan yang beliau terima lebih diutamakan kepada pembangunan masjid, surau atau pendidikan agama, musafir, faqir miskin dan anak anak yatim. Mengatur waktu adalah merupakan contoh yang patut ditiru dari aktifitas beliau sehari hari, baik waktu beribadah (Hablum minallah) maupun waktu yang dipakai untuk berkomunikasi dengan murid murid, masyarakat maupun waktu untuk keluarga beliau sendiri ( Hablum minannas). Kesehatan adalah faktor utama yang beliau jaga, tidak merokok, selalu berolah raga seperti membersihkan pekarangan mesjid diwaktu pagi saat matahari terbit adalah hal yang rutin beliau lakukan. Berjalan kaki dari Bonjol ke Kumpulan dan sebaliknya sekali seminggu juga merupakan kebiasaan beliau untuk menjaga kesehatan disamping menyebarkan ajaran Thareqat. Biasanya beliau tidur paling lambat jam 10 malam, dan kira kira jam 3 subuh bangun dan mandi, berudhuk dan langsung shalat tahajud sampai waktu subuh datang. Setelah shalat subuh berjamaah baru pagi pagi beliau menerima tamu sambil minum pagi. Tidur siang adalah merupakan kebiasan beliau untuk menjaga kesehatan. Biasanya dilakukan setelah berolah raga pagi sekitar jam 10 sampai masuk waktu zuhur. Olah raga beliau bisanya adalah membersihkan pekarangan mesjid atau jalan kaki Bertani adalah pekerjaan yang sangat beliau gemari dan tekuni diwaktu muda. Dizaman penjajahan, beliau menggarap sawah untuk menghidupi keluarga. Juga berladang (berkebun) pernah beliau lakukan disekitar kampung Lungguak Batu Koto Kaciak Kumpulan diwaktu agresi Belanda. Dizaman pergolakan PRRI sekitar tahun1957 beliau pernah berkebun di seberang Lubuk Mantuang, dekat Sawah Nangguang tempat kelahiran beliau. Diwaktu itu ada sebatang pohon beringin yang dianggap angker oleh masyarakat ditepi Lubuak Mantuang tersebut, ditebang oleh beliau bersama murid2nya dan seterusnya ditanami dengan padi dan sayur sayuran. Disamping untuk mendapatkan hasil tani, beliau ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa kita tidak boleh mempercayai hal hal tahayul karena yang demikian bisa menjurus kepada syirik. Hal itu menurut beliau sangat bertentangan dengan Al qur’an dan Hadits. Berenang juga sering beliau lakukan. Sebelum shalat zuhur, beliau berenang sambil menangkap ikan untuk kebutuhan makan siang di Lubuk Mantuang. Pernah suatu hari sesudah shalat Idul Adha di mesjid Padang Baru, sorenya beliau mau pergi ke kampung Sawah Nangguang dimana isteri beliau Hajah Saleha dan anak cucunya tinggal saat itu (pergolakan PRRI). Beliau membawa daging kurban yang sudah dimasak dalam periuk. Dari siang hari sampai sore hujan sangat lebat, tiba tiba air sungai banjir sangat deras sekali. Orang tidak ada yang berani menyeberang. Beliau menyuruh mencari batang pisang beberapa potong kepadi muridnya, namanya Rasyu untuk dibuat pelampung. Setelah rakit tersebut siap dia berenang ke seberang dengan cucu beliau duduk diatas pelampung tersebut yang dibuat seperti rakit sampil memegang periuk berisikan daging. Berkat keterampilan dan keberanian beliau, Alhamdulillah selamat keseberang. Ini menunjukan beliau mempunyai keberanian dan perhitungan yang tinggi wujud daripada kepercayaan beliau kepada Maha Pencipta walaupun saat itu umur beliau sudah lebih 70 tahun. KELUARGA DAN ANAK - ANAK BELIAU Sebagai imam dan guru besar agama atau seorang shufi yang terkemuka, Syeikh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol, saat masa kehidupan beliau, penuh dalam masa pergolakan, penjajahan, dan kejahiliyahan sehingga beliau sering berpindah pindah dari suatu daerah ke daerah lain. Hal ini rupanya banyak menjadi faktor yang menyebabkan beliau punya beberapa isteri tetapi bukan didorong oleh hawa nafsu namun lebih banyak oleh faktor pengembangan agama dan sekali kali tidak melanggar ketentuan agama Islam. Beliau sangat adil dan kasih sayang terhadap isteri isteri maupun terhadap anak anak dan cucu cucu beliau. NAMA NAMA ISTERI SYEKH H. MUHAMMAD SAID AL KHALIDI 1. Sariamin (alm). Air Deras Kumpulan. Anak 1 meninggal waktu kecil 2. Siti Halimah (alm). Padang Riang Koto Kaciak Kumpulan. Tidak ada anak 3. Siti Salamah (alm). Koto Tuo Koto Kaciak Kumpulan. 3 orang anak: a. 2 orang laki laki meninggal waktu kecil b. Rafi’ah. Telah meninggal dunia. 4. Hajah Saleha (alm). Pangai. Limo Koto. Kumpulan. 7 orang anak: a. Hasan Said. Telah meninggal dunia b. H. Hasyim Said. Tinggal di Lengging N. Sembilan Malaysia c. K.H. Chalidi Said. Telah meninggal dunia. Ex. Anggota DPR RI d. Nurbaiti. Meninggal sewaktu masih kecil e. Djusna. Tinggal di Pinang Balirik Limo Koto Kumpulan, Bonjol. f. Nurdin. Meninggal sewaktu masih kecil. g. Syahruddin Said BA. Tinggal di Pinang Balirik Limo Koto Kumpulan. 5. Jawaher (alm). Sipisang Kab. Agam. 2 orang anak: a. Asmah. Telah meninggal dunia. b. Harun Kari Bandaro. Telah meninggal dunia. (Guru/Pak tuo dari Muhammad Dasril Tanjung Al Manar). 6. Syarifah (alm). Kampung Sianok Bonjol. Tidak ada anak. 7. Syauyah (alm). Padang Baru Bonjol. Tidak ada anak. 8. Mariamin (alm). Lubuk sikaping. Tidak ada anak. 9. Fatimah (alm). Parak Samiak Limo Koto Kumpulan. Tidak ada anak. 10. Junah (alm). Bonjol. Tidak ada anak. 11. Sarintan (alm). Tarusan, Pesisir Selatan. 1 orang anak. a. Sawajir. Pasar Ganggo Hilir Bonjol. PERJALANAN HIDUP MENUNTUT ILMU AGAMA Sekembali beliau dari Kolang (Malaya), sampai di kampung halaman, beliau pergi mengaji kepada seorang ulama di Kampung Tanjung Bungo di surau Tuanku Imam Bonjol selama 3 tahun dari tahun1892-1895 M. pada Syekh H.Djamaluddin. Setelah itu Muhammad Said melanjutkan pendidikan agama selama 15 tahun dari tahun 1895 M. sampai tahun 1910 M. dengan Maulana Syekh H. Ibrahim Kumpulan yang lebih popular dipanggil Inyiak Balinduang. Pada Inyiak Balinduang inilah beliau benar benar dapat mendalami ilmu agama, ilmu Tareqat, ilmu Haqeqat, ilmu Maqrifat dan Tasawuf. Beliau mendapatkan ijazah khalifah dari Inyiak Balinduang. Diwaktu itu karena kecerdasan otak beliau, maka beliau dipanggil gelar Sa’ik lanca ( Said Lancar), oleh teman temannya. Pada tahun 1910 M. ( dalam usia 29 tahun) Inyiak Balinduang ( Syekh H. Ibrahim Kumpulan), menyuruh beliau pergi ke Makkah Al Mukarramah untuk melanjutkan pendidikan ilmu agama, tasawuf dan memperdalam ilmu thareqat. Beliau dibekali oleh Inyiak Balinduang pergi ke Mekkah, hanya dengan 3 suku uang logam Belanda dan uang tersebut disimpan di lipatan baju agar tidak hilang. Bahkan sampai kembali dari Mekkah uang tersebut masih utuh. Sewaktu berangkat, beliau dilepas oleh Inyiak Balinduang, rekan rekan beliau, Khalifah Khalifah dan jamaah Surau Batu dan dikumandangkan adzan oleh H.Syuki salah satu Khalifah inyiak Surau Batu. Pertama berangkat dari kampung beliau melalui jalan darat menuju Pekanbaru dan sempat bertemu sultan Siak saat itu. Sultan Siak menyuruh beliau menetap di mesjid Sultan untuk mengajar agama. Namun karena kepatuhan beliau kepada guru beliau Inyiak Balinduang, beliau menolak ajakan Sultan dengan halus sehingga beliau melanjutkan perjalanan melalui sungai Siak dan terus ke Malaysia. Dari Malaysia beliau melanjutkan perjalanan menuju Siam (Thailand) Burma dan Bangladesh. Semua perjalanan tersebut ditempuh melalui jalan darat, dan dari India beliau naik kapal menuju Jedah. Tidak mengherankan kalau beliau juga pandai bahasa Siam dan India. Menurut beliau, pedati adalah sarana yang sering beliau tumpangi. Beliau selalu mencari mesjid tempat menginap dan jamaah mesjid memberikan bantuan untuk beliau melanjutkan perjalanan. Ada peristiwa yang menyedihkan disaat beliau mau mendarat di Jedah saat itu. Karena beliau tidak punya surat keterangan seperti Pasport saat ini, yang dia miliki hanya uang tiga suku dan surat pengantar dari Inyiak Balinduang kepada Syekh Ahmad Khatib, sehingga kelasi kapal saat itu memasukan beliau kedalam peti barang agar lolos dari pemeriksaan. Berkat lindungan Allah SWT dan juga doa guru beliau, sampailah beliau di tanah suci Mekkah al Mukarramah. Setelah Sampai di Mekkah, beliau menunaikan haji terlebih dahulu. Di Mekkah beliau sempat belajar kepada Syekh H. Ahmad Khatib (1852-1916 M) , imam dan khatib Masjidil Haram dan ulama terkemuka saat itu yang juga berasal dari Sumatera Barat dan kepada Syekh Abu Leman Yamani untuk mendalami ilmu syalawat. Selanjutnya beliau belajar Tareqat di Jabal Qubais dimana Inyiak Balinduang juga belajar Thariqat disana. Selama 4 tahun beliau tinggal di Mekkah, mendalami ilmu Tareqat, haqekat dan ilmu Ma’rifat, beliau kembali ke kampung halaman di Bonjol pada tahun 1914 M. ( Di Usia 33 tahun) Salah seorang murid beliau yaitu khalifah M.Malin Parpatiah, pernah menceritakan bahwa, Syekh H. Muhammad Said pada suatu malam bermimpi sewaktu beliau masih di Mekkah al Mukarramah, dimana seekor burung merpati yang sangat putih hinggap ditangan kirinya lalu beliau tangkap sampai dapat, lalu beliau terbangun. Peristiwa tersebut diceritakan kepada gurunya, lantas gurunya mengatakan, bahwa seorang Syekh telah meninggal dunia di kampung dan yang akan menggantikan adalah murid yang sangat disayanginya. Setelah dapat berita tersebut, beliau langsung pulang ke negeri dan ternyata setelah beliau sampai di kampung, guru besar beliau sudah tiada. Di Surau Batu Kumpulan teman teman beliau menyambut dengan rasa haru dan gembira oleh khalifah khalifah Surau Batu. Beberapa mesjid dan Surau yang pernah dibangun beliau antara lain; Mesjid besar Padang Baru Bonjol, Mesjid Air Hangat Padang Baru Bonjol, Mesjid Sipisang Kecamatan palupuh, Agam, Mesjid Kampung Pangai Limo Koto Kumpulan, Surau Balai Batu Badinding Limo Koto Kumpulan, Mesjid Mandon Kampung Katut, Lenggeng Negeri sembilan Malaysia, Mesjid Pinang Baliring Limo Koto Kumpulan Bonjol. Semua mesjid yang beliau dirikan adalah dari swadaya masyarakat, dari murid murid beliau namun tidak pernah meminta sumbangan secara langsung seperti kebanyakan yang dilakukan oleh pengurus mesjid saat ini. Beliau pernah mendirikan sekolah agama yaitu; Madrasah Tharbiyah Islamiayah dari tahun 1932 sampai 1940 di Air Hangat Padang Baru Bonjol, gurunya bernama Bustami. Banyak murid berdatangan dari sekitar Bonjol seperti Muara Manggung, Ganggo Hilir, Kumpulan bahkan ada juga yang datang dari Kamang, Baso dan Batu Sangkar. Sekolah ini terhenti karena penjajahan Jepang. Pada tahun 1943, tempat sekolah ini dijadikan untuk sekolah buta huruf atau yang lebih popular saat itu disebut Sekolah Manyasa. Sekitar tahun lima puluhan beliau kembali menghidupkan Sekolah Madrasah Tharbiyah Islamiyah di Mesjid Padang Baru Bonjol dengan guru didatangkan dari Batu Sangkar bernama H. Muhammad Thaib dan terhenti karena pergolakan PRRI. Beliau juga tempat bertanya tentang sejarah, adat istiadat, silsilah keturunan suatu kaum dilingkungan masyarakat sekitarnya. Disamping itu, beliau juga ahli dalam pengobatan traditional. Banyak masyarakat datang ketempat beliau untuk berobat. . RIWAYAT KE KHALIFAHAN SYEKH H.MUHAMMAD SAID BONJOL Setelah kembali dari Mekah al Mukarramah tahun 1914 M, beliau mengajarkan ilmu Tasawuf dan ilmu Tareqat Naqshabandiyah al Khalidiyah di daerah Bonjol dan kumpulan pada khususnya termasuk ke Sipisang kabupaten Agam dengan bukti bahwa sempat mendirikan Mesjid di Sipisang. Makin lama semangkin banyak masyarakat berdatangan menuntut ilmu Thareqat dan bersuluk ketempat beliau di Bonjol maupun Kumpulan. Mereka berdatangan dari seluruh daerah Sumatera, bahkan ada juga datang dari pulau Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan semenanjung Malaysia. Cara beliau mengajarkan ilmu Thareqat adalah melalui proses dan berkesinambungan. Pertama seorang murid harus melalui proses menjalankan atau mengikuti program Thareqat. Setelah selesai baru boleh melanjutkan ke program Suluk yang masanya berfariasi, yaitu 40 hari, 20 hari dan 10 hari. Seorang murid tidak boleh langsung mengikuti Suluk kalau belum melaksanakan program Tareqat. Tawajuh adalah merupakan amalan yang rutin sekali seminggu dilakukan dengan murid murid beliau. Beliau sangat sabar dan bijaksana menghadapi murid murid beliau yang berfariasi daya nalarnya dan latar belakangnya. Setiap petang Kamis malam Jum’at murid murid beliau berdatangan ke Mesjid Padang Baru Bonjol dari Lubuk Sikaping, Kumpulan, Simaung, maupun dari Bonjol sendiri untuk bertawajuh. Sedangkan di mesjid beliau Pinang Balirik Kumpulan diadakan setiap petang Senin malam Selasa dilaksanakan Tawajuh. Bersuluk juga merupakan kegiatan amalan yang dilakukan oleh Thariqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang diajarkan di mesjid mesjid beliau baik di Bonjol maupun di Kumpulan. Kebanyakan orang melaksanakan suluk sebelum bulan puasa sampai akhir puasa. Kelebihan beliau sangat banyak dibandingkan dengan ulama shufi lainnya semasa hidup beliau, terutama dalam menghadapi orang orang yang berfaham lain dan cara melakukan ibadah yang berbeda dengan cara beliau (khilafiah). Beliau berusaha menghindari perdebatan yang dasar dan acuannya tidak sama. Kalau ada orang ingin menanyakan apa faedahnya masuk Thareqat atau Suluk, beliau selalu menjawab diplomatis, Ibarat mau merasakan enaknya suatu makanan, tentu tidak bisa diterangkan dengan kata kata. Oleh sebab itu kita harus mencicipi terlebih dahulu baru tahu rasanya. Dengan kata lain, jika seseorang ingin mengetahu lezat atau tidak suatu makanan, dia harus mencoba mencicipi makanan tersebut bagaimana rasanya apakah enak, asin, pedas atau manis. Demikian juga Tareqat atau Suluk, secara logika harus dicoba, baru tahu isinya. Untuk itu beliau selalu menganjurkan agar orang tersebut menjalankan proses ajaran Thareqat Naqshabandiyah al Khalidiyah, agar merasakan manfaat dan faedah dari ajaran tersebut. Beliau tidak pernah memaksakan ajaran yang dianut beliau kepada orang lain. Terbukti bahwa tidak semua anak anak beliau mengikuti ajaran beliau apalagi lulus menjadi Khalifah. Ada diantara anak anak dan cucu cucu beliau yang belum menjalankan Thareqat dan Suluk. Beliau sabar dan tidak marah sama sekali. Salah satu diantara anak anak beliau yang beliau angkat dan lulus menjadi Khalifah yaitu K.H. Chalidi Said. Sabar adalah ciri khas beliau dalam mendidik anak dan murid beliau, namun dalam kesabarannya, tercermin ketegasan yang tidak dapat ditawar. Beliau cukup moderat tetapi sangat teguh memegang prinsip. Jika berhubungan dengan akidah atau ajaran agama, beliau sangat tegas kepada siapapun tidak pilih kasih. Berbohong dan menipu adalah hal yang tidak dapat beliau tolerir, baik kepada anak cucu beliau sendiri. Kalau kita pernah berbuat salah tetapi kita katakan secara jujur kepada beliau, kita tidak akan dimarahi. Mendapat ijazah khalifah, beliau sangat ketat dan disiplin. Walau sangat banyak murid murid beliau, hanya sedikit yang lulus mendapatkan ijazah khalifah yang berhak untuk mengajar Tareqat yang diajarkan beliau seterusnya. Perlu diingat, jika ada seorang guru Thareqat atau khalifah mengaku murid beliau langsung, dan mengajarkan Tharekat dan Suluk, perlu dipertanyakan apakah khalifah tersebut sudah mendapatkan ijazah yang ditandatangani oleh Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol lengkap dengan stempel. Kalau betul, tentu khalifah tersebut boleh memasukan urutan silsilah Tareqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah dibawah Syekh H. Muhammad Said Al Khalidiyah. Guru guru dari Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol Guru guru ilmu agama dan Al Quran 1. Syekh H. Abdul Manan, Tanjung Alam Batusangkar 2. Syekh H. Djamaluddin, Inyiak Tanjuang Bungo Bonjol 3. Syekh H. Ahmad Khatib, Mekkah Guru ilmu Syalawat, Tauhid dan Fiqih 1. Syekh Abu Leman Yamani, Mekkah Al Mukarramah 2. Syekh Muhammad Ridwan, Medinah Guru ilmu Tasawuf, Tariqat, Maqrifat, Hakiqat 1. Syekh Sulaiman Zuhdi Jabal, Qubais Mekkah 2. Syekh H. Ibrahim, Kumpulan Buku buku karangan Syekh H. Muhammad Said Al Khalidi Bonjol 1. Jalan Kepada Allah Subhanahu Wata’ala. 2. Ikhtikaf Beliau memang bukan seorang ulama yang suka menulis buku buku, namun beliau sangat hafal dan punya ilmu agama yang tinggi dan tidak diragukan. Jika ditanya soal apapun beliau mau menceritakan sedetil detilnya. Sayang saat beliau hidup tidak ada murid maupun anak anak beliau yang sempat mencatat dan membukukan apa yang beliau ceritakan dan ajarkan. Sehingga saat ini sangat sulit untuk mendapatkan ilmu dan ajaran beliau secara tertulis untuk dipelajari oleh generasi sekarang. SAAT SAAT TERAKHIR KEHIDUPAN BELIAU Walau umur beliau sudah sangat tua dalam ukuran sekarang, mata beliau sudah mulai kabur dan pernah mendapat stroke ringan, namun pendengaran dan semangat beliau tinggi. Beliau tetap menerima tamu dan murid murid beliau untuk memberikan ilmu agama dan thareqat. Beliau lebih sering tinggal di mesjid beliau di Bonjol dibandingkan di mesjid beliau di Kumpulan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan fisik beliau saat itu. Anak beliau Kiyai H. Khalidi Said dan beberapa muridnya selalu setia mendampingi setiap saat. Hal lain yang meyebabkan beliau di Bonjol adalah beliau ingin dikebumikan di mesjid beliau di Bonjol. Oleh sebab itu beliau memutuskan untuk menetap di Bonjol. Disaat masyarakat masih membutuhkan beliau sebagai ulama dan pimpinan Thareqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah dan sangat sulit untuk mencari penggati yang sama karismanya dengan beliau, Pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 1979 M. bertepatan dengan 4 Zulhijjah 1399 H. beliau dipanggil kerahmatullah dengan tenang di mesjid beliau Padang Baru Bonjol. Anak anak, isteri dan sanak keluarga beliau sepakat untuk menjalankan amanah beliau untuk dikebumikan di mesjid ini yang beliau dirikan. Innalillahi waina ilaihi rajiun. Untuk mengenang arwah beliau, penulis (cucu beliau) mengajak kita semua, anak anak, cucu cucu, cicit cicit, murid murid dimanapun berada untuk selalu mendoakan arwah beliau semoga Allah SWT. melapangkan makamnya jika sempit, diterangi dengan cahaya jika gelap, disejukan jika panas, diberikan teman jika sepi, dihapuskan dosa nya dan diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT. sampai hari berbangkit di yaumil mahsar nanti. Mudah mudahan kita semua dapat meningkatkan iman dan taqwa serta memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT, menurut yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. dan amal kebajikan kepada sesama manusia ( Hablum minallah wa Hablum minannasy). Semoga dengan demikian kita menjadi pengisi sorga jannatun naim. Amin ya Robbal ‘Aalamiin. Muhammad Dasril Tanjung Al Manar = Dass Al Manar

Kamis, 27 November 2014

1.6 Terminolgi Dasar Teknik Proteksi

Dalam studi tentang rele proteksi banyak digunakan istilah-istilah (terms), dan berikut adalah definisi terhadap istilah-istilah yang pokok. Agar tidak terasa janggal karena belum adanya terjemahan yang tepat, istilah-istilah tersebut ditulis sesuai aslinya (dalam bahasa Ingris).

Protective Relay. Sebuah piranti elektris yang dirancang untuk menginisiasi pemisahan (isolation) satu bagian dari instalasi tenaga listrik atau mengoperasikan signal alarm, apabila terdapat keadaan abnormal atau gangguan.

Unit atau Element. Sebuah unit rele yang self-contained, yang dalam hubungannnya dengan satu atau lebih unit rele yang lain, akan dapat menjalankan fungsi rele yang kompleks, misalnya sebuah directional unit dikombinasikan dengan over current unit yang menghasilkan sebuah directional over current relay.

Energizing Quantity. Kuantitas atau besaran, misal arus atau tegangan, sendiri-sendiri atau berkombinasi dengan besaran listrik yang laian, dibutuhkan agar rele tersebut berfungsi.
Characteristic Quantity. Kuantitas atau besaran, terhadap mana rele tersebut dirancang untuk menanggapi (to respond), misalnya arus untuk over current relay, impedans untuk impedance relay, sudut fase untuk directional relay, dan lain-lain.

Setting. Nilai aktual dari energizing maupun characteristic quantity pada nilai tersebut rele disetel untuk beroperasi (to operate) pada keadaan yang dibutuhkan.

Power Consumption (Burden). Daya yang dikonsumsi oleh rangkaian rele pada arus atau tegangan rated-nya. Dinyatakan dalam volt-amper dalam listrik arus bolak-balik (AC) dan dalam watt untuk listrik arus searah (DC).

Pick-up. Sebuah rele dikatakan pick-up ketika posisinya berubah dari posisi Off ke posisi ON. Nilai characteristic quantity yang bersangkutan disebut pick-up value.

Dropout or Reset. Sebuah rele dikatakan dropout ketika rele tersebut berubah dari posisi ON ke posisi Off. Nilai characteristic quantity pada saat perubahan tersebut terjadi disebut dropout value atau reset value.

Operating Time. Lama waktu antara saat aplikasi characteristic quantity sebesar pick-up value dan saat rele mengoperasikan kontak (output) nya.

Resetting Time. Lama waktu yang dibutuhkan rele yang sedang operasi untuk kembali ke posisinya semula ketika characteristic quantity tiba-tiba berubah, diukur mulai dari saat perubahan tersebut.

Overshood Time. Lama waktu untuk mendisipasikan operting energy yang tersimpan, setelah characteristic quantity tiba-tiba kembali ke posisi semula.

Characteristic Angle. Sudut fase pada saat kinerja rele tersebut disebutkan.

Charactersitic of a Relay. Lokus atau tempat kedudukan yang menggambarkan rele tersebut pick-up atau reset. Apabila gambarnya hanya terdiri atas satu kurve, maka kurve tersebut menunjukkan poisisi balance atau zero torque.

Reinforcing Relay. Rele yang di energized oleh kontak dari rele utama, dan bersamaan dengan itu kontak-kontak paralelnya membebaskan fungsi dari kontak rele utama. Biasanya kontak reinforcing relay mempunyai rating arus yang lebih besar dari kontak rele utama.

Seal in Relay. Seperti reinforcing relay, hanya saja kontaknya baru akan berhenti menyalurkan arus kalau dibuka oleh saklar bantu pada pemutus beban (circuit breaker).

Primary Relay. Rele yang dihubungkan langsung ke sirkuit yang diproteksi.

Secondary Relay. Rele yang dihubungkan sirkuit yang diproteksi melalui trafo instrumen.

Auxiliary Relay. Rele yang beroperasi untuk membantu rele lain untuk meningkatkan kinerja. Bekerjanya seketika atau dengan tundaan waktu.

Backup Relay. Rele yang bekerjanya sebagia a second line of defence, jadi tundaan waktunya sedikit lebih lambat dari rele pertamanya.

Flag atau Target Sebuah piranti untuk mengindikasikan operasi rele, biasanya dioperasikan oleh pegas atau gravitasi.

Reach. Batas terjauh zone proteksi rele, biasanya untuk rele jarak.

Overreach atau Underreach. Error dalam pengukuran oleh rele terhadap jangkauan yang sesungguhnya.

Blocking. Pencegahan tripping oleh rele proteksi, supaya rele tidak trip oleh characteristic quantity karena lokasi gangguan yang tidak benar. Unit untuk blocking mungkin telah menjadi satu kesatuan dengan rele yang bersangkutan atau perlu ditambahkan tersendiri.

1.5 Pertimbangan Ekonomi Biaya proteksi

Berapa biaya yang wajar untuk proteksi sistem tenaga? Pertimbangannya mirip dengan perhitungan biaya untuk asuransi (insurance). Biaya ekivalen tahunan untuk rele proteksi ibarat semacam premi asuransi, dan perolehannya adalah sebesar nilai kerugian yang diderita akibat gangguan yang tidak terproteksi, yang terselamatkan dengan adanya rele proteksi terpasang. Maka besar biaya untuk proteksi berkaitan dengan mahal dan pentingnya peralatan yang diberi proteksi.
Pada umumnya harga untuk rele proteksi dan perlengkapannya tidak lebih dari 5% harga peralatan yang diproteksi. Bagi peralatan yang sangat penting seperti generator, transmisi tegangan ekstra tinggi, yang menjadi pertimbangan utamanya adalah keandalan, sehingga harga proteksi sistemnya lebih mahal. Tabel 1.1 berikut menunjukkan nilai relatif biaya proteksi sistem terhadap tegangan
nominal yang digunakan.

1.4 Kualitas Proteksi

Agar berhasil mejalankan fungsi proteksi, rele proteksi dituntut untuk memenuhi empat syarat kualitas yang baik: 1) keandalan (realibility), 2) diskriminasi, 3) selektivitas, dan 4) kecepatan.

1.4.1 Keandalan
Menyatakan probabilitas rele tersebut sukses dalam fungsi adalah deteksi dan kontrol untuk jangka panjang. Keandalan yang tinggi dicapai apabila rele dirancang dan dibuat dengan baik, digunakan dan dirawat dengan benar, serta dikerjakan oleh petugas yang memadai. Rancangan (desain) dan pembuatan (pabrikasi dan pemasangan) yang baik:
  1. Bentuk kontak yang tepat, tekanan kontak yang tinggi pada bagian output rele,
  2. Rumah penutup (housing) rele yang bebas dari debu,
  3. Sambungan-sambungan (joint) kawat dipatri dengan sempurna,
  4. Koil (isolasinya) diresapi bahan yang tahan lembab,
  5.  Komponen-komponen rangkaian yang di treated untuk mencegah kontaminasi,
  6.  Dihindarkan dari pengunaan bahan isolasi yang mengeluarkan zat-zat korosif, dan
  7. Pembuatan (pabrikasi) dan pemasangan (instalasi) yang dikerjakan dengan cermat.

Pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan seperlunya dan dikerjakan oleh
petugas khusus yang terdidik.

1.4.2 Diskriminasi
Merupakan kemampuan rele untuk membedakan keadaan gangguan dengan keadaan normal, bahkan membedakan gejala gangguan semu terhadap gangguan yang sesungguhnya. Bagian komparator rele bertugas menjalankan fungsi diskriminasi tersebut. Arus inrush magnetisasi trafo adalah sebuah contoh gejala yang menyerupai adanya gangguan-dalam (internal fault) pada trafo.

1.4.3 Selektivitas
Merupakan sifat rele yang mengisolir hanya bagian sistem yang terkena gangguan langsung, sedangkan bagian lain, walaupun berkaitan harus tetap bekerja. Dalam hal ini selektivitas digolongkan menjadi dua jenis, yakni selektivitas absolut dan selektivitas relatif. Selektivitas absolut dimiliki oleh unit system, artinya rele hanya merespons gangguan yang terjadi pada zone-nya sendiri, sehingga tidak mampu (bahkan tidak boleh) merespons gangguan yang terjadi di luar zonenya. Selektivitas relatif dimiliki oleh proteksi yang dapat memberikan back-up bagi rele proteksi lain di dekatnya. Apabila rele yang terdekat dengan lokasi gangguan gagal bekerja, maka rele back-up akan membantu mengisolasi gangguan tersebut.

1.4.4 Kecepatan Operasi
Untuk gangguan yang berat dan berbahaya, rele proteksi harus bekerja cepat, agar:
  1. 1)     Peralatan yang terganggu, kerusakannya belum parah,
  2. 2)      Terganggunya tegangan sistem (drop tegangan yang besar, tegangan fase yang tak seimbang) tidak bertahan lama,
  3. 3)      Batas critical clearing time sistem tenaga tidak terlampaui, supaya system tidak kehilangan stabilitas. Tiap jenis mempunyai batas waktu pemutusan yang berbeda-beda.



Gambar 1.2 Critical clearing time sistem tenaga

Materi Mesin Listrik Lanjut

materi AST

Selasa, 25 November 2014

Kata Kata Motivasi 2014

Kata Kata Motivasi 2014

Sukses adalah ketika kita melakukan yang terbaik yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki sendiri. Bukan dengan mengharapkan apa yang menjadi milik orang lain.
Hidup itu layaknya waktu yang terus berjalan dan takkan pernah bisa kembali lagi. Jadi pergunakanlah waktumu sebaik mungkin
Langkah terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan cara menciptakan sendiri masa depan tersebut
Orang yang mampu belajar dari kegagalan adalah pemenang, namun orang yang selalu menutupi kegagalan adalah pecundang
Jangan pedulikan orang yang mencaci maki dan membenci anda, karena dia bukan orang yang pantas mendapat perhatian dari anda. Karena yang paling utama adalah orang yang selalu ada untuk anda.
Jika engkau gagal pada hari ini, janganlah engkau berputus asa, karena masih ada hari besok dan seterusnya yang akan mengajakmu menjadi lebih sukses.
Seseorang dikatakan gagah perkasa, itu bukanlah orang yang bertubuh besar dan kuat, namun orang yang mampu mengendalikan emosinya pada waktu dia  marah
Bahagia itu adalah mereka yang bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mengkuawatirkan apa yg dipikirkan orang lain pada dirinya.
Pacaran itu tidak harus selalu dimanjakan dan disayang, tapi ada hal yang lebih penting dari semua itu, diajarkan cara saling menghormati pasangan dan saling menerima
Jangan pernah melihat siapa yang berbicara, namun lihatlah tentang apa yang disampaikannya
Bahagia itu tidak berarti segalanya sempurna. Bahagia yang sesungguhnya adalah ketika anda memutuskan untuk melihat  sesuatu secara sempurna.
Kumpulan Kata Kata Motivasi Terbaru 2014
Hanya dengan penuh  keyakinan kita mampu memindahkan gunung, namun tanpa persiapan kita bisa tersandung oleh batu kecil
Jadilah pribadi seperti layaknya padi, yang semakin tua, semakin merunduk.
Suatu cara nyata untuk membedakan Anda dengan saingan Anda adalah pelayanan yang Anda sajikan
Berfikirlah untuk bisa merubah dirimu sendiri dahulu, sebelum engkau berfikir untuk bisa merubah dunia
Penyesalan itu selalu hadir di belakang, kalaupun di depan itu namanya bukan penyesalan, melainkan pendaftaran
Keberhasilan serta kegagalan kita dalam meraih sesuatu, selalu erat hubungannya dengan cara kita untuk membina sebuah hubungan antar sesama
Kebanyakan orang hidup dalam penjara yang membatasi dirinya, namun hal tersebut bukanlah penjara besi melainkan penjara yang berasal dari dalam fikirannya sendiri.
Mulailah sesuatu itu dari nol, agar anda bisa merasakan indahnya perjuangan dan kesuksesan
Di dalam diri kita sudah diberikan Tuhan kemampuan yg sangat hebat utk kita gunakan secara maksimal
Sebagian besar orang berhasil tidak karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka memfokuskan hati untuk melakukan hal itu
Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, bahwa sukses bukan kunci utama kebahagiaan. Semangat!
Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi pada hari ini, namun kita bisa melakukan cara terbaik untuk menghadapi hari esok
Kumpulan Kata-Kata Motivasi Terbaru
Kesalahan hanya membuatmu belajar dewasa. Seutas senyum mampu meringankan luka. Sahabat akan setia saat kamu membutuhkannya
Tuhan telah menciptakan pelangi tuk mewarnai langit, dan Tuhan menciptakan sahabat tuk mewarnai perjalanan hidupmu
Kebanyakan seseorang dihargai bukan dikarenakan sesuatu yang telah dia miliki, tapi karena apa yg sudah dia lakukan.
Hidup yang tak punya tujuan sama saja seperti layang-layang yang putus, genggam tujuan dan percayalah kita mampu meraihnya
Berhenti mencari kesalahan orang lain untuk mengalahkannya, karena kamu sendiri belum pasti lebih baik dari dia
Ingatlah kata pepatah ” Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik daripada hari ini “
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri
Saat kita terjatuh, maka tersenyumlah. Karena orang yang pernah jatuh adalah orang yang melakukan perjalanan untuk menuju kesuksesan
Jika anda ingin meraih sukses, hindarilah untuk berfikir tentang kegagalan, namun berfikir dan berusahalah untuk berhasil
Bersedih adalah suatu hal yang wajar, tapi jangan sampai kesedihan tersebut melemahkan hatimu hingga kamu berputus asa
sumber : http://www.duniainter.net/kata-motivasi-hidup-sukses/

Kata-Kata Motivasi Hidup Sukses

Kata-Kata Motivasi Hidup Sukses Terbaru 2014

Kata-Kata Motivasi Hidup Sukses

Mereka yang telah meraih sukses tak akan pernah mengenal kata menyerah, yang ada adalah belum berhasil. Bahkan Thomas Alva Edison berkata bahwa dirinya tidak gagal melakukan 1000 cara hanya saja ia menemukan 100 cara yang salah.
Jadikanlah apa yang diraih orang lain sebagai motivasi untuk anda. Yakinlah anda juga pasti bisa, dan tetaplah bersyukur dengan apa yang telah anda miliki saat ini.
Jika anda mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah semua itu dengan sepenuh hati. Jika anda bekerja seadanya, maka hasil yang akan anda dapatkan pun akan seadanya.
Jujur adalah sifat mutlak yang ada pada setiap manusia. Dengan kejujuran akan menuntun manusia pada pintu kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu seseorang yang tidak pernah jujur dalam hidupnya selalu dipenuhi dengan bayang-bayang kesalahan yang tlah dia dilakukan.
Bekerja keras tanpa ilmu sama saja kosong, Punya ilmu tapi tidak bisa menggunakannya itu juga sama saja bohong, Tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja, maka jangan pernah bermimpi untuk sukses!!
Seseorang yang telah mempunyai tujuan yang pasti dan bisa membangun kehidupan secara matang, maka  orang itu adalah orang yang bisa berfikir serta berjiwa dan berkarakter yang jelas dan pasti.
Sekecil apapun nilai kesuksesan itu, jika anda bisa menikmati dan merasakannya pasti akan membuahkan kebahagiaan dan kepuasan, itulah arti sebenarnya dari Kesuksesan selama ini.
Tiada gunanya mencari materi kalau kepuasan hidup akan tersingkirkan?? Ukuran orang meraih Sukses itu adalah merasakan bahagia, kepuasan jiwa serta kedamaian hati.
Sukses itu di awali dari saat kita menjaga pikiran agar tetap tertuju pada hasil yang kita inginkan, bukan pada kekurangan yang telah kita miliki.
Allah sudah menyebarkan benih kesuksesan, dalam tempat dan waktu yang tepat ketika suatu saat kita akan membutuhkan, kesuksesan hidup dalam diri kita menunggu untuk Bersemi, Tumbuh dan Berbunga.
Mulailah untuk Bermimpi, Berencana, Belajar dan Bekerja untuk apa yang anda inginkan hari ini. Potensi anda akan membuat ruang bagi pencapaian mimpi-mimpi anda, dan kesuksesan anda akan membawa nilai dan kesenagan bagi diri anda dan semua orang yang ada disekitar Anda.
Mimpikanlah sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, karena sebenarnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi dan semua berawal dari mimpi.
Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, coba lagi!
Kata-Kata Motivasi Hidup Sukses Terbaru 2014
Sebisa mungkin hindari mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang akan anda dapatkan nantinya juga hanya setengah dari apa yang anda harapkan.
Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna.
Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya.
Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang telah kamu dapat.
Jika suatu saat anda pernah mengalami kegagalan, maka janganlah anda menjadikan kegagalan tersebut sebagai alasan untuk takut mengulangnya kembali, hingga anda tidak pernah ingin untuk mencobanya kembali, tapi lihatlah kegagalan tersebut sebagai kesuksesan meraih keberhasilan.
Kita selalu beranggapan bahwa seseorang yang sukses itu hidup serba enak, nyaman, kaya, baik, dan tanpa masalah. Tapi semua yang anda fikir itu tidak benar, karena orang sukses itu selalu mempunyai suatu permasalahan dalam hidupnya. Entah apapun itu permasalahnya
Kita harus mempunyai tujuan yang jelas, perencanaan yang matang, mencari dan menggali segala potensi diri, bekerja keras, tekun dalam meraih tujuan dan BERDOA, proses itu harus anda lakukan dengan ILMU, OTAK, DAN JIWA.

Sumber : http://www.duniainter.net/kata-motivasi-hidup-sukses/ 

1.3 Zone Proteksi dan Pembagian Tugas Rele

Sistem tenaga yang telah lama berkembang mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas. Pembangkit, gardu induk, saluran transmisi dan distribusinya tersebar di seluruh wilayah layanannya. Tiap rele proteksi mempunyai kemampuan mendeteksi gangguan yang terbatas, baik dari segi jenis maupun lokasi gangguan yang harus ditanganinya. Karena itu, agar seluruh bagian sistem tenaga mendapat proteksi yang cukup, perlu memperhatikan dan mengikuti dua prinsip:

  1. Sistem dibagi atas zone-zone proteksi: yakni zone pembangkit dan trafo stepup,zone busbar, zone saluran transmisi,
  2. Dalam pembagian zone proteksi, harus dihindari adanya titik buta (blind spot),yaitu tempat atau bagian yang tidak terlihat oleh suatu rele proteksi yang ada.Biasanya titik buta bisa terdapat pada peralatan antara dua zone proteksi,
  3. Setiap jenis gangguan, harus terdeteksi minimal oleh satu rele proteksi Apabila suatu gangguan terdeteksi oleh lebih dari satu rele, maka rele yangkerjanya lebih cepat yang men-trip pemutus beban atau CB. Rele yang lebihlambat bertugas men-trip CB kalau rele yang pertama gagal bekerja. Jikasebuah rele mendeteksi gangguan, output atau elemen kontrolnya mungkin hanya untuk mengaktifkan satu alat saja (men-trip satu CB), tetapi ada pulayang harus mengaktifkan beberapa alat (men-trip lebih dari satu CB)bersamaan, supaya peralatan yang mengalami gangguan dapat diisolir dari sistem.

1.2 Penyebab dan Sifat Gangguan

   Pada sirkuit listrik yang normal, antara kawat fase dan tanah terdapat isolasi dengan kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan yang ada, sehingga arus hanya mengalir dari sumber ke beban lewat kawat fase dan kembali ke sumber, melalui kawat netral atau lainnya.
   Kalau kekuatan isolasinya menurun sehingga impedansnya menurun mendekati impedans beban, maka sebagian arus akan bocor melalui isolasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa isolasi tersebut mulai gagal. Pada kegagalan isolasi yang lebih parah, impedans isolasi jauh lebih rendah dari impedans beban, bahkan mungkin mendekati nul. Ini menyebabkan arus tidak mengalir ke beban, tetapi melalui isolasi yang gagal tersebut, dan bahkan menjadi jauh lebih besar dari pada arus beban, dan keadaan ini disebut hubung singkat.

Kegagalan isolasi dapat terjadi pada keadaan tegangan normal yang disebabkan oleh:

  1. Pemerosotan mutu, karena polusi oleh debu (dust), jelaga (soot), garam (salt),dan karena proses penuaan (aging) isolasi yang secara terus-menerus selama bertahun-tahun mengalami pemuaian dan penyusutan berulang-ulang, yang membentuk void di dalam isolasi yang padat,
  2. Kejadian tak terduga akibat dari benda-benda asing: terkena pohon, burung,ular, bajing, tanaman merambat, tali layang-layang, angin topan, dan gempa bumi.
Kegagalan isolasi lebih mungkin terjadi karena tegangan lebih (overvoltage), misalnya:

  1. Terkena petir yang tidak cukup teramankan oleh alat-alat pengaman petir,
  2. Surja hubung (switching surge) pada saat operasi switching,
  3. Hubung singkat satu fase ke tanah, menyebabkan tegangan fase yang sehat terhadap tanah naik dibandingkan tegangan normalnya.

   Hubung singkat yang paling banyak terjadi pada sistem tenaga adalah hubung singkat satu fase ke tanah, sekitar 85% dari keseluruhan kejadian hubung singkat. Hubung singkat fase ke fase sekitar 8%, dua fase ke tanah 5%, dan tiga fase ke tanah kira-kira 2%.
Bagian sistem tenaga yang paling banyak mengalami hubung singkat adalah saluran udara, kira-kira 50% sedangkan pada kabel hanya 10%. Switchgear dan transformator berturut-turut sekitar 15% dan 12%. Sisanya 13% terjadi pada
bagian lainnya.

Langkah-langkah agar blog tidak bisa dicopy paste

Bagi sobat blogger yang memiliki karya origin ,tentu ada yang tidak pengen blognya di copy paste oleh orang lain , oke silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. pertama sobat Login ke blogger terlebih dahulu
2.klik Template>>Edit Template
3.Carilah tag </head>
4 Silahkan copypaste script dibawah ini , letakkan sebelum tag </head>


<SCRIPT type="text/javascript">
if (typeof document.onselectstart!="undefined") {
document.onselectstart=new Function ("return false");
}
else{
document.onmousedown=new Function ("return false");
document.onmouseup=new Function ("return true");
}</SCRIPT>