(Air yang tumpah tidak dapat dihimpun lagi)
Apa
yang telah dibuat atau dikatakan tidak dapat dibatalkan lagi
Sebuah cerita :
Cerita yang
melatarbelakangi peribahasa diatas diambil dari kisah Jiang Tai Gong yang hidup
pada dinasti Zhou Barat (1046-771 SM). Beliau adalah seorang pelajar yang
dimasa mudanya banyak mengonsentrasikan dirinya pada ilmu pengetahuan dan strategi
perang.
Ketika muda, ia pernah
bekerja sebagai pejabat di akhir pemerintahan Dinasti Shang (abad 16 SM).
Sifatnya yang jujur dan tidak materialistis membuatnya tidak betah dengan
jabatannya di pemerintahan yang kala itu marak dengan korupsi. Akhirnya, ia
mengundurkan diri karena tidak bisa bekerja sama dengan para pejabat yang sudah
tidak bermoral lagi.
Menjadi idealis dan
melawan arus ia harus hadapi dengan kenyataan yang sangat pahit. Kehidupan yang
serba kekurangan membuat istrinya tidak bisa menerima realitas hidup ini. Lalu ,
istrinya mengajukan cerai. Walaupun Tai Gong tidak mengharapkan hal ini
terjadi, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain memenuhi keinginan
istrinya.
Karier Jiang Tai Gong
baru berhasil kembali, ketika usianya sudah lanjut. Saat itu, ia menempati
posisi puncak dan berhasil membantu raja Wen menaklukan Dinasti Shang dan
mendirikan Dinasti Zhou Barat. Caranya mencapai kesuksesannya , cukup unik, dan
telah dituangkan dalam chéng yǔ “tài gōng diào yú” Tai Gong
memancing ikan (yang artinya keberhasilan sangat tergantung nasib atau hanya
segaris nasiblah yang bisa membantu).
Suatu hari Tuan Jiang
memancing ikan di sungai Weishui dengan kail mengapung diatas air tanpa umpan. Selama
tiga hari memancing , ia gagal mendapatkan ikan. Dilihat secara statistik hanya
ada sepersekian ribu kmungkinan ikan akan meloncat ke atas dan mulutnya
menyangkut di mata kail. Tetapi cara yang aneh ini telah berhasil menarik
perhatian orang yang lalu- lalang di tempat tersebut. Bahakan cerita tentang :”orang
bodoh memancing” sampai ke telinga raja Wen.
Raja tertarik dengan
orang ini. Setalah mempelajari profilnya, raja berkesimpulan bahwa ia bukan
orang bodoh, justru sebaliknya. Ia adalah orang yang cerdik , dan mempunyai
bakat brilian ,dan ide yang cemerlang. Setelah bertemu dengan Jiang, raja
mengangkatnya menjadi pejabat tinggi di pengadilan dengan sebutan Tai Gong.
Dari sini kemudian berhasil menempati posisi perdana menteri.
Ketika tuan Jiang
kembali sukses, mantan istrinya datang dengan maksud ingin kembali hidup
bersamanya. Jiang Tai Gong menolak kehadiran istrinya dnegan caranya sendiri. Ia
mengambil sebaskom air , kemudian didepan mantan istrinya ia menumpahnya air
itu ke atas lantai. Lalu ia berkata, “Dapatkah kamu mengumpulkan kembali air
yang telah tumpah?”. Istrinya hanya melihat kejadian itu tanpa berkata apa-apa.
Ia sepenuhnya menyadari maksud Jiang. Dengan perasaan sedih, ia terpaksa pergi
meninggalkan mantan suaminya dan tidak pernah kembali lagi.
Hendaknya , sebelum kita
bertindak berpikir tiga kali (sān
sī ér xíng) , karena sekali
silap , sekali salah langkah , akan menyesal sepanjang masa (yī shī zú chéng qiān gǔ hèn) . seperti Ma shi , istri Jiang Tai
Gong. Ia sangat menyesal telah mengambil keputusan salah, yaitu meninggalkan
suaminya tanpa berpikir panjang , tanpa memikirkan akibatnya. Harus diingat
bahwa apa yang telah diucapkan tidak dapat ditarik kembali, seperti bunyi salah
satu peribahasa berikut ini:
Yi yán jì chū sì mǎ nán zhuī
Sepatah kata yang telah
diucapkan , sekelompok kuda juga sulit mengejarnya.
Namun , kalau palu sudah
diketuk dan sesuatu telah terjadi, janganlah menyesalinya karena hal itu
sia-sia saja dan bahkan menambah beban penderitaan. Kita tidak mungkin kembali
ke masa lalu. Oleh karena itu, lebih baik dan lebih bijak kita bisa mengambil
hikmah dari setiap kejadian atau setiap peristiwa dan menjadikannya sebagai
pedoman agar dapat melangkah ke depan dengan lebih baik.
Sān sī, berpikir tiga kali juga sering
diartikan sebagai sī wēi (resiko), sī tuì (mundur), si biàn (berubah). Dengan
mengetahui “resiko” yang bakal dihadapi, kita bisa menghindari atau mengurangi
dampak resiko itu sendiri. Jika resikonya berupa ancaman dari orang-orang yang
bisa membahayakan keselamatan anda, anda bisa bersembunyi di tempat yang tidak
mencolok atau mendapat perhatian. Dengan “mundur” dari ancaman atau mengalah ,
dimasa depan anda mempunyai kesempatan untuk bangkit lagi. Anda harus
memikirkan kembali dengan sangat saksama hal-hal yang salah atau kurang tepat. Anda
harus bisa “berubah”, kemudian mencari solusi untuk langkah selanjutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari,
peribahasa :
Tài gōng diáo yú
Tai Gong memancing ikan
Sering digunakan orang-orang
China untuk menggambarkan atau mengiaskan sesuatu yang secara perhitungan
logika sulit dicapai, kecuali dibantu oleh nsib baik atau dewa penolong.
Contohnya , jika pendidikan
anda rendah dan tidak mempunyai keahlian khusus , keberhasilan Anda melamar ke
PT. XYZ adalah seperti cara Jiang Tai Gong memancing ikan. Artinya hanya
tergantung nasib baik atau tergantung bos perusahaan tertentu atau pada Anda.
Sumber : Leman. 2008. “The Best of Chinese Wisdoms”. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar